Kemanusian

DAMPAK POSITIF DAN NEGATIF PEMBANGUNAN PEMBANGKIT LISTRIK TENAGA UAP

OLEH

YUYUS CITRA PURWIDA

Pembangunan berwawasan lingkungan sebagai upaya dasar mengelola sumber daya secara bijaksana dalam segala aspek pembanguan yang berkesimbungan,sebagaimana diketahui pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Uap (PLTU) akan mengkaitkan kegiatan penerapan teknologi yang mempunyai potensi besar untuk mempengaruhi lingkungan dan pertahanan negara disamping juga pembangunannya akan mengubah bentuk lahan dan bentang alam. Bahkan pula akan mempengaruhi kehidupan sosial,ekonomi dan budaya masyarakat sekitarnya.

Penataan berbagai Pembangkit  Listrik Tenaga Uap ( PLTU) sebagai salah satu usaha untuk memenuhi kebutuhan manusia,pelaksanaan operasional pembangkit tenaga uap tersebut khususnya pendingin generator digunakan air laut sebagai media pendingin yang kemudian langsung dibuang ke badan air. Air pendingin tersebut telah mengalami kenaikan temperatur karena adanya perpindahan panas dari generator ke air. Air yang mempunyai temperatur yang lebih tinggi dari temperatur alamiah tersebut dapat disebut sebagai air limbah. Pembangunan air limbah secara langsung ke badan air sekitarnya tanpa melalui proses pendinganan kembali dapat menyebabkan pengaruh baik langsung maupun tidak langsung berupa perubahan kualitas perairan maupun pengaruh terhadap organisme yang hidup di dalam badan airnya.

Pencemaran panas berpengaruh terhadap kematian secara langsung kerana adanya perubahan suhu diluar batas titik kematian dan kematian secara tidak langsung yang disebabkan oleh oksigen yang digunakan tidak mencukupi,rantai makanan yang terputus,penurunan daya tahan terhadap racun dan pemangsaan oleh predator yang lebih toleran terhadap perubahan suhu. Salah satu efek yang dapat terjadi dengan kenaikan temperatur adalah menurunnya produktifitas benih  sejalan dengan kenaikan temperatur yang melebihi kondisi alamiah.

Pengaruh biologi berkaitan dengan karakteristik optimum dalam air yang menjadi dasar sisten ekologi,misalnya temperatur yang tidak mematikan ikan atau kerang dapat memberikan efek dalam metabolisme,reproduksi atau pertumbuhan seperti berkurangnya organisme makanan yang akan mengganggu sistem keseimbangan karena kompleknya sistem alami akan menyesatkan untuk mengeneralisir efek temperatur terhadap biota akuatik sehingga lebih tepat untuk mempelajari spesies lokal yang penting.

Pengamatan terhadap larva dan ikan telur dimana kedua stadium ini baik ikan maupun udang sangat sensitif terhadap perubahan suhu,sebagaimana diketahui perairan  akan mengalami perubahan air dingin dari reaktor nuklir PLTU. Tingginya suhu dan kandungan khlorin dalam air pendingin akan merubah sifat air laut yang mengakibatkan kematian dari stadium telur dan larva dari biota laut terutama ikan dan udang yang mempunyai nilai ekonomis. Keadaan ini akan mengakibatkan turunnnya produksi ikan dan udang diperairan tersebut.  

Temperatur secara langsung memberikan efek fisiologis pada ikan yang hanya berada pada temperatur 0,5-10⁰C dari temperatur alami dan temperatur eksternal harus sesuai dengan temperatur internal yang diperlukan meskipun individu spesies bervariasi terhadap efek temperatur. Hal ini karena laju metabolisme naik sejalan dengan kenaikan temperatur samapai batas lethalnya yang bervariasi dan dipengaruhi oleh tingkat oksigen dan salinitas.penurunan oksigen terlarut dan kenaikan laju metabolisme dapat berkombinasi yang membuat lingkungan kurang sesuai bagi kehidupan ikan.

Perubahan temperatur yang bertahap lebih baik ditoleransi dari pada yang mendadak. Perubahan laju tersebut menjadi indikator untuk migrasi pemijahan (spawning migration) dan mempengaruhi perkembangan embrio karena inkubasi telur dan perkembangan masa anak-anak adalah masa kritis dan sensitif terhadap temperatur.

Efek temperatur mempunyai dampak spesifik sehingga perlu dipelajari efeknya terhadap spesies lokal yang penting. Tingkat oksigen dan salinitas turut mempengaruhi efek tersebut. Penurunan laju oksigen terlarut dan kenaikan laju metabolisme dapat berkombinasi yang membuat lingkungan kurang sesuai bagi kehidupan ikan.

Sebagai salah satu dasar penentuan kehidupan organisme laut, temperatur air yang lebih hangat menyebabkan organisme perairan mengalami organisme perairan mengalami peningkatan laju respirasi dan peningkatan konsumsi oksigen serta lebih mudah terkena penyakit,parasite dan bahan kimia beracun. Pembuangan air panas ke perairan yang dangkal dekat pantai juga menyebabkan kegagalan pemijahan (spawning) dan membunuh ikan muda. Ikan dan organisme lain yang mampu beradaptasi pada range temperatur yang lebih besarpun dapat pula mengalami kematian oleh adanya panas mendadak. Sedangkan untuk meminimalisir efek panas yang berlebih terhadap ekosistem perairan adalah melalui mengurangi penggunaan, pembuangan dan pembatasan jumlah buangan air panas ke dalam badan air yang sama,pembuangan air panas ke dalam kolam yang dangkal atau kanal untuk pendinginan juga memanfaatkan kembali sebagai air pendingin.

Sebaran temperatur sangat berkaitan dengan sebaran oksigen,sedangkan oksigen sangat diperlukan makhluk hidup tak terkecuali hewan ber sel satu dan hewan bersel banyak makanya perubahan temperatur secara terus menerus dapat merubah ekosistem lingkungan baik dalam jangaka pendek maupun jangaka panjang

 Salah satu kegiatan manusia yang perlu mendapatkan perhatian adalah bagaimana dampak negatif dan positif dibangunya PLTU dari Topografi,Meteorologi,Ekologi ataupun Aktivitas penduduk sekitarnya pembangunan PLTU tersebut. Karena adannya Pencemaran-pencemaran dari udara,suara dan air yang semua itu baik langsung atau tidak langsung pempengaruhi kehidupan mahluk hidup.

Di sisi lain dengan adanya pembangunan PLTU peningkatan pendapatan karena kesempatan kerja,dibukanya usaha kuliner sepanjang jalan,menikmati penggunaan dan pelayanan listrik yang lebih luas,merasakan peningkatan fasilitas pendidikan ,kesehatan perbaikan jalur tranportasi seperti pelebaran jalan,pemotongan gunung yang dibikin landai supaya mempermudah akses mobil-mobil besar.# lomba esai kemanusian